BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Menurut
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 14 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 yang dimaksud
pendidikan adalah: usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Tri dharma perguruan tinggi merupakan implementasi satu dan dari diantara
bagian poin UU di atas. Tri dharma
perguruan tinggi memberikan suatu prospek yang sangat mendasar terutama nilai
serta fundamental dari suatu pendidikan. Perguruan tinggi dan tri dharma
merupakan dua aspek masyarakat yang pada akhirnya semua komponen-komponen
didalamnya akan dihadapkan dengan suatu kondisi rill dan pasti. Menyangkut, pendidikan tinggi dan masyarakat;
sebagaimana yang diungkapkan oleh Fuad Ihsan (2003: 23), pendidikan
tinggi diartikan sebagai pendidikan yang mempersiapkan
peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat
yang memiliki tingkat kemampuan tinggi yang bersifat akademik
dan atau profesional sehingga dapat menerapkan, mengembangkan
dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
dalam rangka pembangunan nasional dan meningkatkan kesejahteraan
manusia.
Kuliah berkarya dan bermasyarakat (KUBERMAS) adalah bagian dari pendidikan,
perguruan tinggi (pendidikan tinggi) serta tri dharma perguruan tinggi.
KUBERMAS menjadikan setiap mahasiswa yang berada di perguruan tinggi untuk
memacu dalam mengahadapi segala hal yang menyangkut dengan prospek atau tujuan
utama dari masyarakat. Pendidikan tinggi (kalangan mahasiswa) dalam kacamata
masyarakat merupakan pelopor penting dalam setiap perubahan pendidikan, ekonomi
serta pembangunan.
Tahun 2016 merupakan tahunnya salah satu perguruan tinggi ternama dimaluku
utara yaitu Universitas Khairun (UNKHAIR) menerjunkan beberapa mahasiswa ke
berbagai daerah untuk melaksanakan suatu program yang disebut KUBERMAS.
Salah satunya kami yang berada di Desa Sidangoli Dede kec. Jailolo selatan
kabupaten halmahera barat,kami mengambil salah satu program kerja penataan lingkungan dan
pertamanan,Penataan lingkungan adalah rangkaian kegiatan menata kawasan
tertentu agar bermanfaat secara optimal berdasarkan ketentuan dalam rencana
tataruang wilaya, didalamnya terdapat beberapa kerja fisik seperti pembuatan
papan nama jalan,batas RT,papan nama ketua-ketua RT,papan nama Musollah dan papan
nama Masjid di desa sidangoli dehe.
2. Tujuan
Ø Untuk
memudahkan masyarakat dalam mengetahui nama jalan dan batas batas RT dan ketua
ketua RT di desa sidangoli dehe jailolo selatan.
Ø Untuk
Memudahkan masyarakat dari luar untuk mengetahui nama Masjid dan Musallah yang ada di desa
sidangoli dehe
BAB II
METODE
PELAKSANAAN
1. Waktu dan
tempat
Pelaksanaan program KUBERMAS di ‘Desa Sidangoli Dehe’ telah diselenggarakan
pada tanggal 27 juli s.d 14 september 2016.
2. Metode
Metode
yang digunakan adalah Observasi (Pengamatan), yaitu dengan melakukan pengamatan
terhadap lingkungan atau situasi di Desa Sidangoli Dehe. Melalui observasi kami
banyak menemukan hal-hal yang perlu di tata kembali serta membangun kerja sama
antar pemuda untuk kepentingan desa yang kedepan. Adapun metode lain yang kami
gunakan adalah metode kerja sama. Dimana
kami mencoba beradaptasi dengan masyarakat pada umumnya dan pemuda pada
khususnya agar kegiatan KUBERMAS dapat berjalan sesuai keinginan kita semua.
BAB III
DATA KEADAAN
LOKASI KUBERMAS
A.Sejarah
Desa Sidangoli Dehe
Pada tahun 1943, Desa
Sidangoli Dehe berawal dari namanya adalah Kampung, yaitu Kampung Sihida Ngori
berasal dari dua suku kata yang awalnya oleh nenek moyang kami menyebutkan
Sihida – Ngori yang artinya “Lihat Kami/Perhatikan Kami”. Bahasa ini berasal
dari bahasa Ternate, dan pada jaman Belanda oleh masyarakat disebut “Sidangoli”
karena pengaruh dialek bahasa belanda saat itu, Ibukota Pemerintahannya berada
di Sidangoli Dehe yang dipimpin oleh seorang kepala kampong yaitu Almarhum
Bapak Buang Miraji, diapit oleh tiga dusun. Dimana nama dusun pada saat itu
disebut dengan Mahimo yakni, Mahimo Sidangoli Gam, Mahimo Domato, Mahimo
Akejailolo. Kehidupan masyarakat pada saat itu kental dengan adat dan budaya
yang tidak membedakan golongan, agama, suku dan ras saling gotong royong,
sehingga dapat hidup rukun dan damai. Melihat keadaan geografis serta luas
wilayah yang begitu besar, maka sekitar tahun 1960-an, masyarakat di
masing-masing dusun mulai melakukan pengusulan seiringi dengan perkembangan dan
pertumbuhan penduduk serta pembangunan yang ada di masing-masing dusun saat
itu, terkait dengan rentang kendali pelayanan yang dimaksudkan untuk membentuk
desa agar masyarakat di masing-masing dusun tidak lagi berurusan dengan desa
induk saat itu, akhirnya dilakukan sebuah pertemuan secara adat yang diusulkan
oleh masing-masing dusun/mahimo tersebut hingga mencapai kata sepakat bahwa
tiga dusun tersebut dapat dilepaskan untuk mengurus rumah tangganya sendiri
hingga dapat dimekarkan menjadi sebuah desa difinitif hingga sekarang ini.
Sejak saat itu, mulailah
Desa Sidangoli melakukan pemilihan kepala kampong/desa yang dipimpin oleh
Almarhum Bapak Buang Miraji dengan masa jabatan sepuluh tahun dan disusul oleh
beberapa kepala desa sesuai masa jabatan yang diemban sesuai dengan ketentuan
yang berlaku saat itu dengan susunan pimpinan masing-masing :
1. Buang
Miraji Tahun 1943 s/d 1964
2. Maurus
Tuhulele Tahun 1964 s/d 1974
3. Hanid
Sehe Tahun 1974 s/d 1984
4. Robo
Buang Tahun 1984 s/d 1986 (Sebelum masa pimpinan berakhir meninggal)
5. Robo
Dumade Tahun 1986 s/d 1990 (Sebelum masa pimpinan berakhir meninggal)
6. Hi.
Suratin Gani Tahun 1990 s/d 2000
7. Ahmad
Gafur Tahun 2000 s/d 2009
8. Ahmad
Gafur Tahun 2009 s/d 2015
9. Maslan
Kamarudin dari oktober 2015 s/d pertengahan 2016 sebagai Pejabat Kades.
10. Andri Hi Gani 2016
s/d 2022
B.
Keadaan Umum Desa Sidangoli Dehe
Desa Sidangoli Dehe
secara topografi berada pada wilayah daratan 0 s/d 25 m di atas permukaan laut
(dpl) sehingga tergolong dataran rendah. Suhu di daerah ini sangat berfariasi
antara 24 derajat saat paling dingin dan 35 derajat saat paling panas. Jenis
tanah yang ada di wilayah ini sebagian besar adalah tanah lilin. Model tanah
ini kalau panas makin keras dan pecah-pecah, jika hujan tanah ini sangat becek
sehingga masyarakat menyebut dengan tanah domato. Pada tanggal 14 Desember 2004
terjadi perpisahan terminal sidangoli dengan terminal tobelo mengakibatkan
putaran ekonomi di bidang transportasi sampai saat ini sangat begitu menurun.
Sidangoli Dehe juga
merupakan Desa yang banyak terdapat pohon mangrove di tiap pesisir pantai.
Namun masyarakat setempat belum mampu mengelolah pohon tersebut sebagai tempat
wisata.
C.Letak
Desa Sidangoli Dehe
Desa Sidangoli Dehe
secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Jailolo Selatan Kabupaten
Halmahera Barat yang terletak di area Selatan Kabupaten Halmahera Barat dengan
jarak 1,5 km dari kantor bupati Kabupaten Halmahera Barat kurang lebih 33,5 Km.
Waktu tempuh menuju pusat kota kecamatan antara 2-5 menit, sedangkan waktu
tempuh menuju ibukota Kabupaten kurang lebih 1,5 jam. Desa Sidangoli Dehe
terdiri dari 6 lingkungan atau disebut RT, yakni RT 01, RT 02, RT 03, RT 04, RT
05, dan RT 06.
D. Batas Wilayah Desa Sidangoli Dehe
Desa Sidangoli Dehe Kecamatan Jailolo Selatan,
terletak diantara :
Sebelah Utara : Dengan Desa Domato
Sebelah Selatan : Dengan Desa Perairan Laut
Sebelah Barat : Dengan Desa Sidangoli Gam
Sebelah Timur : Dengan Desa
Akejailolo
E.Tipe Desa Sidangoli Dehe
Tipe desa Sidangoli Dehe adalah desa yang berada di
pesisir pantai/laut. Tanaman Pohon Mangrove merupakan sumber daya alam yang
paling banyak dipesisir pantai sidangoli Dehe. Potensi alam yang lain adalah
sungai, rawa, perkebunan, pegunungan bahkan lahan kosong yang belum
dimanfaatkan secara maksimal.
F.Luas Desa Sidangoli Dehe
Desa Sidangoli Dehe memiliki Luas Wilayah secara umum Kurang lebih 200 Ha/40.000 m2.
Dengan perincian sebagai berikut :
1. Pemukiman : 112 ha
2. Pertanian
Sawah : - ha
3. Ladang
/ Tegalan : 1.63 ha
4. Perkantoran : 0.50 ha
5. Sekolah : 4 ha
6. Jalan : 38 ha
7. Padi
Sawah : - ha
8. Jagung : - ha
9. Kakao/Coklat : - ha
10. Kelapa : 4 ha
11. Singkong : 2 ha
12. Lapangan
Sepak Bola : 2,5 ha
13. Rawa-rawa : 3,37 ha
14. Hutan : 32 ha
G.Pemerintah dan Administrasi
1)
Lembaga Pemerintahan
No
|
Aparat
Desa
|
Jumlah/Orang
|
1
|
Kepala
Desa
|
1
|
2
|
Sekretaris
Desa
|
1
|
3
|
Perangkat
Desa
|
3
|
4
|
BPD
|
7
|
Jumlah
|
12
|
2)
Lembaga Kemasyarakatan
No
|
Lembaga
Kemasyarakatan
|
Jumlah/Kelompok
|
1
|
LPM
|
1
|
2
|
PKK
|
1
|
3
|
POSYANDU
|
2
|
4
|
Pengajian
|
2
|
5
|
Arisan
|
2
|
6
|
Simpan
Pinjam
|
1
|
7
|
Kelompok
Tani
|
6
|
8
|
Nelayan
|
4
|
9
|
Gapoktan
|
1
|
10
|
Karang
Taruna
|
1
|
11
|
Risma
|
0
|
12
|
Ormas/LSM
|
1
|
13
|
Lain-lain
|
|
Jumlah
|
22
|
3)Pembagian Wilayah
Nama Dusun/Rukun Tetangga (RT) :
No
|
Nama
Rukun Tetangga
|
Wilayah
RT
|
1
|
Rukun
Tetangga 1
|
RT.
01
|
2
|
Rukun
Tetangga 2
|
RT.
02
|
3
|
Rukun
Tetangga 3
|
RT.
03
|
4
|
Rukun
Tetangga 4
|
RT.
04
|
5
|
Rukun
Tetangga 5
|
RT.
05
|
6
|
Rukun
Tetangga 6
|
RT.
06
|
H.Kependudukan Desa Sidangoli Dehe
Jumlah Penduduk
Desa Sidangoli Dehe pada tahun 2015 hingga awal tahun 2016 sebanyak 438 kepala
keluarga (KK) dengan jumlah penduduk 1.756 jiwa yang terdiri dari 833 laki-laki
dan 923 perempuan. Rata-rata setiap keluarga terdiri dari dua sampai dengan
lima anggota keluarga . Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelmin dapat dilihat pada table
berikut :
Kelompok
Umur (th)
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Jumlah
|
0
– 4
|
104
|
100
|
204
|
5
– 9
|
99
|
103
|
202
|
10
– 14
|
98
|
117
|
215
|
15
– 19
|
104
|
70
|
174
|
20
- 24
|
53
|
72
|
125
|
25
- 29
|
61
|
104
|
165
|
30
- 34
|
90
|
119
|
209
|
35
- 39
|
50
|
66
|
116
|
40
- 44
|
41
|
56
|
97
|
45
- 49
|
35
|
23
|
58
|
50
- 54
|
32
|
24
|
55
|
55
- 59
|
19
|
30
|
50
|
60
- 64
|
16
|
13
|
29
|
65
- 69
|
11
|
11
|
22
|
70
- 74
|
8
|
9
|
17
|
75
- 79
|
7
|
4
|
11
|
80 +
|
6
|
2
|
8
|
TOTAL
|
833
|
923
|
1.756
|
I.Keagamaan Desa Sidangoli Dehe
1. Data
Keagamaan Desa Sidangoli Dehe Tahun 2016
No
|
Jumlah
Pemeluk Agama
|
Jumlah
|
1
|
Islam
|
1.753
|
2
|
Kristen
|
3
|
3
|
Khatolik
|
0
|
4
|
Hindu
|
0
|
5
|
Budha
|
0
|
Jumlah
|
1.756
|
2).Data Tempat Ibadah
No
|
Rumah
Tempat Ibadah
|
Jumlah
|
1
|
Masjid
|
2
|
2
|
Musallah
|
3
|
3
|
Gereja
|
0
|
4
|
Pura
|
0
|
5
|
Wihara
|
0
|
Jumlah
|
5
|
J.Fasilitas Pendidikan
3) Pendidikan
No
|
Pendidikan
|
Jumlah/Orang
|
1
|
SD/MI/TK
|
331
|
2
|
SLTP/MTs
|
158
|
3
|
SLTA/MA
|
56
|
4
|
S.1/Diploma
|
50
|
5
|
S.2/Pasca
Sarjana
|
2
|
6
|
Putus
Sekolah
|
159
|
7
|
Belum
Sekolah
|
958
|
8
|
Buta
Huruf
|
42
|
Jumlah
|
1.756
|
4)
Lembaga Pendidikan
No
|
Lembaga
Pendidikan
|
Jumlah
(Buah)
|
1
|
PAUD/TK
|
0
|
2
|
SD/MI
|
4
|
3
|
SLTP/MTs
|
3
|
4
|
SLTA/MA
|
1
|
5
|
Lain-lain
|
0
|
Jumlah
|
8
|
K.Sumber Daya Alam Potensial
6) Pertanian
No
|
Jenis
Tanaman
|
Jumlah/Ha
|
1
|
Padi
Sawah
|
0
|
2
|
Padi
Ladang
|
0
|
3
|
Jagung
|
1,5
|
4
|
Palawija
|
0
|
5
|
Tembakau
|
0
|
6
|
Tebu
|
0
|
7
|
Kakao/Coklat
|
0
|
8
|
Kelapa
Sawit
|
0
|
9
|
Pohon
Karet
|
0
|
10
|
Pohon
Kelapa
|
14
|
11
|
Kopi
|
0
|
12
|
Singkong
|
5
|
13
|
Lain-lain
|
4
|
Jumlah
|
33,5
|
5)
Peternakan
No
|
Jenis
Ternak
|
Jumlah/Ekor
|
1
|
Kambing
|
217
|
2
|
Sapi
|
42
|
3
|
Kerbau
|
0
|
4
|
Ayam
|
275
|
5
|
Itik/Bebek
|
34
|
6
|
Burung
|
5
|
7
|
Lain-lain
|
0
|
Jumlah
|
573
|
6)
Perikanan
No
|
Perikanan
|
Jumlah/Ha/Buah
|
1
|
Tambak
Ikan
|
4
|
2
|
Tambak
Udang
|
0
|
3
|
Lain-lain
|
0
|
Jumlah
|
4
|
L.Permasalahan Lingkungan Hidup
1. Masih
rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan
2. Belum
tersedianya tempat pembuangan sampah yang memadai
3. Pemanfaatan
air bersih oleh masyarakat belum optimal
4. Pelestarian
lingkungan hidup yang masih kurang
M.Permasalahan Sosial dan Budaya
1. Pembangunan
Non Fisik / Moral yang masih terabaikan
2. Belum
optimalnya pengembangan budaya lokal desa
BAB
IV
PERMASALAHAN
DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA
4.1.
Permasalahan
Mahasiswa peserta KUBERMAS setelah tiba di lokasi
kerja harus melaksanakan observasi dilokasi desa Sidangoli dehe kecamatan
jailolo selatan kabupaten halmahera barat. Observasi dimaksudkan agar kami
dapat mengenal, menemukan kebutuhan dan masalah maupun fakta yang dihadapi
dilokasi kerja. Sehingga mahasiswa mampu memecahkan masalah yang ada. Masalah
adalah kesengajaan antara harapan dan realitas. Secara umum mahasiswa KUBERMAS
Tahap I T.A. 2016 dapat mengidentifikasi beberapa masalah yang di alami, baik
itu masalah yang sifatnya fisik dan nonfisik di Desa Sidangoli Dehe Kecamatan
Jailolo Selatan sebagai berikut:
1. Rendahnya
tingkat kesadaran masyarakat dalam bersiwadaya( merawat) dan pemeliharaan
pembangunan.
2. Belum
adanya perkembangan potensi ekonomi desa.
3. Pembangunan
nonfisik/moral yang masih terabaikan.
4. Sistem
pemerintahan ditingkat yang paling bawah (RT) yang belum dapat berjalan optimal sesuai dengan
harapan masyarakat.
5. Rendahnya
semangat gotong royong antara lingkungan maupun antara masyarakat.
6. Kurangnya
sosialisasi mengenai penanggulangan bencana alam secara dini.
7. Pelaku-pelaku
pemerintahan belum secara jelas ( bermasyarakat) mejalankan tugas pokok dan
fungsinya masing-masing.
8. Masyarakat
masih terpengaruh dengan momentum Pemilihan Kepala Desa
4.2.
Pemecahannya
Berpijak dari prinsip-prinsip dasar kedua adalah
interdisipliner, Kubermas dilaksanakan oleh sejumlah mahasiswa yang berasal
dari berbagai disiplin ilmu (fakultas, jurusan, program studi) yang berbeda.
Dalam mekanismenya mahasiswa mengembangkan pola pikir dan pola kerja
interdisipliner untuk memecahkan permasalahan yang ada dilokasi Kubermas dalam
hal ini Desa Sidangoli Dehe Kecamatan Jailolo Selatan.
Berangkat dari masalah yang telah kami dapatkan, kami
salaku mahasiswa yang tergabung dari beberapa disiplin ilmu (fakultas, jurusan,
program studi) melakukan langkah alternatif melalui program-program kerja pokok
maupun program kerja yang ditawarkan oleh masyarakat guna memanimalisir masalah
yang ada walaupun tidak secara utuh. Program yang kami tawarkan adalah sebagai
berikut :
1.
Program Pokok diantaranya adalah:
b.
Penataan
Lingkungan dan pertamananan
1) Pembuatan
papan nama pembatas RT/ Ketua RT dan Sudut Jalan Desa Sidangoli Dehe
2) Bakti
Sosial (area kuburan, Musallah dan Mesjid)
3) Pembuatan
Papan Nama Masjid dan Musollah
c.
Desa
Siaga Bencana
1) Sosialisasi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) difokuskan pada Pembakaran Hutan
bekerja sama dengan Kapolsek Jailolo-Selatan
2) Penanaman
200 Pohon Mangrove
d.
Pemberdayaan
Masyarakat (Pendidikan NonFormal)
1) Taman
Baca Al-Qur’an
2) Bimbingan
Belajar (BIMBEL)
2. Program Tambahan Dari Masyarakat
(Pemuda) guna Mempererat hubungan silaturahmi, menyatukan
presepsi masyarakat maupun mengembamgkan potensi anak-anak dibidang seni dan
budaya. Diantaranya adalah :
a. Sepak
Bola Gawang Besar KUBERMAS CUP antar RT ditingkat Anak-Anak/Umum
b. Acara
Malam Pentas Seni & Budaya
BAB
V
PROGRAM
KERJA DAN REALISASINYA
|
Program
|
Jenis
Kegiatan
|
Tujuan
|
Keluaran
(Output)
|
Waktu
Pelaksanaan
|
Sumber
Dana
|
Penanggung
Jawab
|
Penataan
Lingkungan dan Pertamanan
|
v Pembuatan Papan nama Jalan,
Pembatas RT dan Ketua RT.
v
Pembuatan
Papan Nama Masjid dan Musollah
|
v Untuk memudahkan warga dalam
mengetahui alamat jalan, Pembatas RT dan nama-nama Ketua RT
v Memudahkan warga dalam mengetahui
Nama-nama Masjid maupun Musollah
|
v Ibu, bapak bahkan tamu luar sudah
tidak lagi bingung dengan alamat jalan, pembatas lingkungan bahkan ketua RT
yang akan dituju.
v Masyarakat secara umum mengetahui
nama-nama Masjid dan Musollah
|
v Selama 1 minggu 3 hari /Tgl 03
Agustus mulai berjalan
v
Selama
2 hari/ mulai Tgl 10-11 September 2016 selasai
|
v
Sumbansi
PemerintahDesa Dan Staf Pemerintah Kecamatan
v
Penjualan
Krepek di tiap Instansi (Sekolah,SD, SMP, SMA dan Kantor Camat,)
|
v
Sahlan
Amran dan Romadhan Malawat (1orang pemuda dan 1 orang Peserta Kubermas)
v
Fahrisal Salim, Bapak Bat dan Rifaldi ( 1
orang Peserta Kubermas dan 2 orang
v
pemuda,)
|
5.1 Tabel Matriks Program Lingkungan
Dan Pertamanan
5.1. Realisasi Program Penataan
Lingkungan Dan Pertamanan
Dalam
program kerja wajib yang kami lakukan di desa sidangoli dehe yaitu lingkungan
dan pertamanan sala satunya adalah pembuatan papan nama ketua-ketua RT,Batas
RT,Papan nama Jalan dan di lakukan selama satu minggu,didalam proses pembuatan
papan nama tersebut adaput antusia dari masyarakat setempat baik pemuda dan
perangkat desa sidangoli dehe turut membantu baik berupa fisik maupun non fisik
olehnya itu dengan terealisasinya papan nama yang kami buat tersebut agar dapat
mempermudah masyarakat mengetahui baik itu ketua tiap-tiap RT dan batas tiap RT
beserta nama jalan yang ada di desa sidangoli dehe dan ini juga merupakan salah
satu kegiatan yang penting dikarenakan situasi saat itu tidak ada papan nama
yang kami lihat di desa tersebut sehingga saya bersama teman
5.1. Program Tambahan
5.1.2.
Pentas Seni Dan Budaya
Pentas seni dan budaya merupakan salah satu kegiatan
tambahan dari masyarakat setempat dan dengan adanya kegiatan tersebut dapat
tetap melesatrikan budaya budaya daerah Maluku utara yang kini mulai hilang.
Dari tanggal 20 agustus saya dan teman teman mahasiswa dan pemuda saling
bergotong royong dalam melakukan persiapan-persiapan kegiatan pentas seni dan
budaya dan terselesainya persiapan tersebut pada tgl 23 dan di lanjutkan acara
pembukaan pada tanggal 24 agustus di malam hari yang di mulai pada pukul 09:00
WIT dan saya di percayakan oleh teman teman mahasiswa dan pemuda untuk menjadi
dewan juri penilaian tarian daerah dan Alhamdulillah dengan kepercayaan teman
teman kepada saya kegiatan tersebut berjalan dengan lancar hingga final pada
tanggal 12 september 2016 di malam hari dengan
final tersebut maka telah berahir semua rangkaian kegiatan pentas seni dan
budaya yang kami lakukan bersama dengan pemuda di desa sidangoli dehe.
Pada tanggal 15 september 2016 di malam hari kami
melakukan acara perpisahan sekaligus penyerahan hadiah Pemenang lomba tarian
daerah dan syukur Alhamdulillah tidak ada protes dari masyarakat sehingga acara
tersebut berjalan dengan lancer hingga selesai.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Dari
berbagai penjelasan yang telah saya sebutkan di atas dapat saya simpulkan beberapa
pokok-pokok penting di antaranya adalah:
1. Kubermas
atau kuliah berkarya bermasyarakat menjadi salah satu wadah yang terbaik guna
membantu segala hal menyangkut dengan kehendak masyarakat
2. Kegiatan
Pentas seni merupakan salah satu kegiatan yang sangat di gemari masyarakat
mengingat dengan adanya pentas seni dan budaya dapat mengembangkan budaya
budaya daerah dan melatih mental anak anak dan generasi generasi penerus.
6.2. Saran
Diakhir
laporan ini, saran saya kepada pihak kampus sebagai penyelenggara kegiatan kubermas
agar di tahun-tahun berikutnya kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan secara
berkelanjutan demi menjaga budaya budaya Maluku utara yang kini mulai hilang.