Rabu, 19 Oktober 2016

Laporan Kulia Berkarya Bermasyarakat (KUBERMAS)

BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar belakang
Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 14 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 yang dimaksud pendidikan adalah: usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Tri dharma perguruan tinggi merupakan implementasi satu dan dari diantara bagian poin UU di atas.  Tri dharma perguruan tinggi memberikan suatu prospek yang sangat mendasar terutama nilai serta fundamental dari suatu pendidikan. Perguruan tinggi dan tri dharma merupakan dua aspek masyarakat yang pada akhirnya semua komponen-komponen didalamnya akan dihadapkan dengan suatu kondisi rill dan pasti.  Menyangkut, pendidikan tinggi dan masyarakat; sebagaimana yang diungkapkan oleh Fuad Ihsan (2003: 23), pendidikan tinggi diartikan sebagai pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki tingkat kemampuan tinggi yang bersifat akademik dan atau profesional sehingga dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam rangka pembangunan nasional dan meningkatkan kesejahteraan manusia.
Kuliah berkarya dan bermasyarakat (KUBERMAS) adalah bagian dari pendidikan, perguruan tinggi (pendidikan tinggi) serta tri dharma perguruan tinggi. KUBERMAS menjadikan setiap mahasiswa yang berada di perguruan tinggi untuk memacu dalam mengahadapi segala hal yang menyangkut dengan prospek atau tujuan utama dari masyarakat. Pendidikan tinggi (kalangan mahasiswa) dalam kacamata masyarakat merupakan pelopor penting dalam setiap perubahan pendidikan, ekonomi serta pembangunan.
Tahun 2016 merupakan tahunnya salah satu perguruan tinggi ternama dimaluku utara yaitu Universitas Khairun (UNKHAIR) menerjunkan beberapa mahasiswa ke berbagai daerah untuk melaksanakan suatu program yang disebut  KUBERMAS.
Salah satunya kami yang berada di Desa Sidangoli Dede kec. Jailolo selatan kabupaten halmahera barat,kami mengambil salah satu program kerja penataan lingkungan dan pertamanan,Penataan lingkungan adalah rangkaian kegiatan menata kawasan tertentu agar bermanfaat secara optimal berdasarkan ketentuan dalam rencana tataruang wilaya, didalamnya terdapat beberapa kerja fisik seperti pembuatan papan nama jalan,batas RT,papan nama ketua-ketua RT,papan nama Musollah dan papan nama Masjid di desa sidangoli dehe.
2.      Tujuan
Ø  Untuk memudahkan masyarakat dalam mengetahui nama jalan dan batas batas RT dan ketua ketua RT di desa sidangoli dehe jailolo selatan.
Ø  Untuk Memudahkan masyarakat dari luar untuk mengetahui  nama Masjid dan Musallah yang ada di desa sidangoli dehe
BAB II
METODE PELAKSANAAN
1.      Waktu dan tempat
Pelaksanaan program KUBERMAS di ‘Desa Sidangoli Dehe’ telah diselenggarakan pada tanggal 27 juli s.d 14 september 2016.
2.      Metode
   Metode yang digunakan adalah Observasi (Pengamatan), yaitu dengan melakukan pengamatan terhadap lingkungan atau situasi di Desa Sidangoli Dehe. Melalui observasi kami banyak menemukan hal-hal yang perlu di tata kembali serta membangun kerja sama antar pemuda untuk kepentingan desa yang kedepan. Adapun metode lain yang kami gunakan adalah metode kerja sama. Dimana kami mencoba beradaptasi dengan masyarakat pada umumnya dan pemuda pada khususnya agar kegiatan KUBERMAS dapat berjalan sesuai keinginan kita semua.








BAB III
DATA KEADAAN LOKASI KUBERMAS

A.Sejarah Desa Sidangoli Dehe
Pada tahun 1943, Desa Sidangoli Dehe berawal dari namanya adalah Kampung, yaitu Kampung Sihida Ngori berasal dari dua suku kata yang awalnya oleh nenek moyang kami menyebutkan Sihida – Ngori yang artinya “Lihat Kami/Perhatikan Kami”. Bahasa ini berasal dari bahasa Ternate, dan pada jaman Belanda oleh masyarakat disebut “Sidangoli” karena pengaruh dialek bahasa belanda saat itu, Ibukota Pemerintahannya berada di Sidangoli Dehe yang dipimpin oleh seorang kepala kampong yaitu Almarhum Bapak Buang Miraji, diapit oleh tiga dusun. Dimana nama dusun pada saat itu disebut dengan Mahimo yakni, Mahimo Sidangoli Gam, Mahimo Domato, Mahimo Akejailolo. Kehidupan masyarakat pada saat itu kental dengan adat dan budaya yang tidak membedakan golongan, agama, suku dan ras saling gotong royong, sehingga dapat hidup rukun dan damai. Melihat keadaan geografis serta luas wilayah yang begitu besar, maka sekitar tahun 1960-an, masyarakat di masing-masing dusun mulai melakukan pengusulan seiringi dengan perkembangan dan pertumbuhan penduduk serta pembangunan yang ada di masing-masing dusun saat itu, terkait dengan rentang kendali pelayanan yang dimaksudkan untuk membentuk desa agar masyarakat di masing-masing dusun tidak lagi berurusan dengan desa induk saat itu, akhirnya dilakukan sebuah pertemuan secara adat yang diusulkan oleh masing-masing dusun/mahimo tersebut hingga mencapai kata sepakat bahwa tiga dusun tersebut dapat dilepaskan untuk mengurus rumah tangganya sendiri hingga dapat dimekarkan menjadi sebuah desa difinitif hingga sekarang ini.
Sejak saat itu, mulailah Desa Sidangoli melakukan pemilihan kepala kampong/desa yang dipimpin oleh Almarhum Bapak Buang Miraji dengan masa jabatan sepuluh tahun dan disusul oleh beberapa kepala desa sesuai masa jabatan yang diemban sesuai dengan ketentuan yang berlaku saat itu dengan susunan pimpinan masing-masing :
1.      Buang Miraji Tahun 1943 s/d 1964
2.      Maurus Tuhulele Tahun 1964 s/d 1974
3.      Hanid Sehe Tahun 1974 s/d 1984
4.      Robo Buang Tahun 1984 s/d 1986 (Sebelum masa pimpinan berakhir meninggal)
5.      Robo Dumade Tahun 1986 s/d 1990 (Sebelum masa pimpinan berakhir meninggal)
6.      Hi. Suratin Gani Tahun 1990 s/d 2000
7.      Ahmad Gafur Tahun 2000 s/d 2009
8.      Ahmad Gafur Tahun 2009 s/d 2015
9.      Maslan Kamarudin dari oktober 2015 s/d pertengahan 2016 sebagai Pejabat Kades.
10.   Andri Hi Gani 2016 s/d 2022


B.  Keadaan Umum Desa Sidangoli Dehe
Desa Sidangoli Dehe secara topografi berada pada wilayah daratan 0 s/d 25 m di atas permukaan laut (dpl) sehingga tergolong dataran rendah. Suhu di daerah ini sangat berfariasi antara 24 derajat saat paling dingin dan 35 derajat saat paling panas. Jenis tanah yang ada di wilayah ini sebagian besar adalah tanah lilin. Model tanah ini kalau panas makin keras dan pecah-pecah, jika hujan tanah ini sangat becek sehingga masyarakat menyebut dengan tanah domato. Pada tanggal 14 Desember 2004 terjadi perpisahan terminal sidangoli dengan terminal tobelo mengakibatkan putaran ekonomi di bidang transportasi sampai saat ini sangat begitu menurun.
Sidangoli Dehe juga merupakan Desa yang banyak terdapat pohon mangrove di tiap pesisir pantai. Namun masyarakat setempat belum mampu mengelolah pohon tersebut sebagai tempat wisata.
C.Letak Desa Sidangoli Dehe
Desa Sidangoli Dehe secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Jailolo Selatan Kabupaten Halmahera Barat yang terletak di area Selatan Kabupaten Halmahera Barat dengan jarak 1,5 km dari kantor bupati Kabupaten Halmahera Barat kurang lebih 33,5 Km. Waktu tempuh menuju pusat kota kecamatan antara 2-5 menit, sedangkan waktu tempuh menuju ibukota Kabupaten kurang lebih 1,5 jam. Desa Sidangoli Dehe terdiri dari 6 lingkungan atau disebut RT, yakni RT 01, RT 02, RT 03, RT 04, RT 05, dan RT 06.
D.      Batas Wilayah Desa Sidangoli Dehe
Desa Sidangoli Dehe Kecamatan Jailolo Selatan, terletak diantara :
Sebelah Utara    :           Dengan Desa Domato
Sebelah Selatan  :           Dengan Desa Perairan Laut
Sebelah Barat     :           Dengan Desa Sidangoli Gam
Sebelah Timur    :           Dengan Desa Akejailolo
E.Tipe Desa Sidangoli Dehe
Tipe desa Sidangoli Dehe adalah desa yang berada di pesisir pantai/laut. Tanaman Pohon Mangrove merupakan sumber daya alam yang paling banyak dipesisir pantai sidangoli Dehe. Potensi alam yang lain adalah sungai, rawa, perkebunan, pegunungan bahkan lahan kosong yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
F.Luas Desa Sidangoli Dehe
Desa Sidangoli Dehe memiliki Luas Wilayah secara umum Kurang lebih 200 Ha/40.000 m2. Dengan perincian sebagai berikut :
1.      Pemukiman                          :           112      ha
2.      Pertanian Sawah                  :           -           ha
3.      Ladang / Tegalan                 :           1.63     ha
4.      Perkantoran                          :           0.50     ha
5.      Sekolah                                :           4          ha
6.      Jalan                                     :           38        ha
7.      Padi Sawah                          :           -           ha
8.      Jagung                                  :           -           ha
9.      Kakao/Coklat                       :           -           ha
10.  Kelapa                                  :           4          ha
11.  Singkong                              :           2          ha
12.  Lapangan Sepak Bola          :           2,5       ha
13.  Rawa-rawa                           :           3,37     ha
14.  Hutan                                   :           32        ha
G.Pemerintah dan Administrasi
1)        Lembaga Pemerintahan
No
Aparat Desa
Jumlah/Orang
1
Kepala Desa
1
2
Sekretaris Desa
1
3
Perangkat Desa
3
4
BPD
7
Jumlah
12




2)        Lembaga Kemasyarakatan
No
Lembaga Kemasyarakatan
Jumlah/Kelompok
1
LPM
1
2
PKK
1
3
POSYANDU
2
4
Pengajian
2
5
Arisan
2
6
Simpan Pinjam
1
7
Kelompok Tani
6
8
Nelayan
4
9
Gapoktan
1
10
Karang Taruna
1
11
Risma
0
12
Ormas/LSM
1
13
Lain-lain

Jumlah
22
3)Pembagian Wilayah
Nama Dusun/Rukun Tetangga (RT) :
No
Nama Rukun Tetangga
Wilayah RT
1
Rukun Tetangga 1
RT. 01
2
Rukun Tetangga 2
RT. 02
3
Rukun Tetangga 3
RT. 03
4
Rukun Tetangga 4
RT. 04
5
Rukun Tetangga 5
RT. 05
6
Rukun Tetangga 6
RT. 06

H.Kependudukan Desa Sidangoli Dehe
Jumlah Penduduk Desa Sidangoli Dehe pada tahun 2015 hingga awal tahun 2016 sebanyak 438 kepala keluarga (KK) dengan jumlah penduduk 1.756 jiwa yang terdiri dari 833 laki-laki dan 923 perempuan. Rata-rata setiap keluarga terdiri dari dua sampai dengan lima anggota keluarga . Komposisi penduduk  menurut  umur dan jenis kelmin dapat dilihat pada table berikut :
Kelompok Umur (th)
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
0 – 4
104
100
204
5 – 9
99
103
202
10 – 14
98
117
215
15 – 19
104
70
174
20 - 24
53
72
125
25 - 29
61
104
165
30 - 34
90
119
209
35 - 39
50
66
116
40 - 44
41
56
97
45 - 49
35
23
58
50 - 54
32
24
55
55 - 59
19
30
50
60 - 64
16
13
29
65 - 69
11
11
22
70 - 74
8
9
17
75 - 79
7
4
11
80  +
6
2
8
TOTAL
833
923
1.756
I.Keagamaan Desa Sidangoli Dehe
1.      Data Keagamaan Desa Sidangoli Dehe Tahun 2016
No
Jumlah Pemeluk Agama
Jumlah
1
Islam
1.753
2
Kristen
3
3
Khatolik
0
4
Hindu
0
5
Budha
0
Jumlah
1.756


2).Data Tempat Ibadah
No
Rumah Tempat Ibadah
Jumlah
1
Masjid
2
2
Musallah
3
3
Gereja
0
4
Pura
0
5
Wihara
0
Jumlah
5
J.Fasilitas Pendidikan
3)      Pendidikan
No
Pendidikan
Jumlah/Orang
1
SD/MI/TK
331
2
SLTP/MTs
158
3
SLTA/MA
56
4
S.1/Diploma
50
5
S.2/Pasca Sarjana
2
6
Putus Sekolah
159
7
Belum Sekolah
958
8
Buta Huruf
42
Jumlah
1.756
4)        Lembaga Pendidikan
No
Lembaga Pendidikan
Jumlah (Buah)
1
PAUD/TK
0
2
SD/MI
4
3
SLTP/MTs
3
4
SLTA/MA
1
5
Lain-lain
0
Jumlah
8
K.Sumber Daya Alam Potensial
6) Pertanian
No
Jenis Tanaman
Jumlah/Ha
1
Padi Sawah
0
2
Padi Ladang
0
3
Jagung
1,5
4
Palawija
0
5
Tembakau
0
6
Tebu
0
7
Kakao/Coklat
0
8
Kelapa Sawit
0
9
Pohon Karet
0
10
Pohon Kelapa
14
11
Kopi
0
12
Singkong
5
13
Lain-lain
4
Jumlah
33,5
5)        Peternakan
No
Jenis Ternak
Jumlah/Ekor
1
Kambing
217
2
Sapi
42
3
Kerbau
0
4
Ayam
275
5
Itik/Bebek
34
6
Burung
5
7
Lain-lain
0
Jumlah
573
6)             Perikanan
No
Perikanan
Jumlah/Ha/Buah
1
Tambak Ikan
4
2
Tambak Udang
0
3
Lain-lain
0
Jumlah
4
L.Permasalahan Lingkungan Hidup
1.      Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan
2.      Belum tersedianya tempat pembuangan sampah yang memadai
3.      Pemanfaatan air bersih oleh masyarakat belum optimal
4.      Pelestarian lingkungan hidup yang masih kurang
M.Permasalahan Sosial dan Budaya
1.      Pembangunan Non Fisik / Moral yang masih terabaikan
2.      Belum optimalnya pengembangan budaya lokal desa









BAB IV
PERMASALAHAN DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA
4.1.       Permasalahan
Mahasiswa peserta KUBERMAS setelah tiba di lokasi kerja harus melaksanakan observasi dilokasi desa Sidangoli dehe kecamatan jailolo selatan kabupaten halmahera barat. Observasi dimaksudkan agar kami dapat mengenal, menemukan kebutuhan dan masalah maupun fakta yang dihadapi dilokasi kerja. Sehingga mahasiswa mampu memecahkan masalah yang ada. Masalah adalah kesengajaan antara harapan dan realitas. Secara umum mahasiswa KUBERMAS Tahap I T.A. 2016 dapat mengidentifikasi beberapa masalah yang di alami, baik itu masalah yang sifatnya fisik dan nonfisik di Desa Sidangoli Dehe Kecamatan Jailolo Selatan sebagai berikut:
1.      Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam bersiwadaya( merawat) dan pemeliharaan pembangunan.
2.      Belum adanya perkembangan potensi ekonomi desa.
3.      Pembangunan nonfisik/moral yang masih terabaikan.
4.      Sistem pemerintahan ditingkat yang paling bawah (RT) yang  belum dapat berjalan optimal sesuai dengan harapan masyarakat.
5.      Rendahnya semangat gotong royong antara lingkungan maupun antara masyarakat.
6.      Kurangnya sosialisasi mengenai penanggulangan bencana alam secara dini.
7.      Pelaku-pelaku pemerintahan belum secara jelas ( bermasyarakat) mejalankan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.
8.      Masyarakat masih terpengaruh dengan momentum Pemilihan Kepala Desa
4.2.       Pemecahannya
Berpijak dari prinsip-prinsip dasar kedua adalah interdisipliner, Kubermas dilaksanakan oleh sejumlah mahasiswa yang berasal dari berbagai disiplin ilmu (fakultas, jurusan, program studi) yang berbeda. Dalam mekanismenya mahasiswa mengembangkan pola pikir dan pola kerja interdisipliner untuk memecahkan permasalahan yang ada dilokasi Kubermas dalam hal ini Desa Sidangoli Dehe Kecamatan Jailolo Selatan.
Berangkat dari masalah yang telah kami dapatkan, kami salaku mahasiswa yang tergabung dari beberapa disiplin ilmu (fakultas, jurusan, program studi) melakukan langkah alternatif melalui program-program kerja pokok maupun program kerja yang ditawarkan oleh masyarakat guna memanimalisir masalah yang ada walaupun tidak secara utuh. Program yang kami tawarkan adalah sebagai berikut :


1.      Program Pokok diantaranya adalah:
b.      Penataan Lingkungan dan pertamananan
1)   Pembuatan papan nama pembatas RT/ Ketua RT dan Sudut Jalan Desa Sidangoli Dehe
2)   Bakti Sosial (area kuburan, Musallah dan Mesjid)
3)   Pembuatan Papan Nama Masjid dan Musollah
c.       Desa Siaga Bencana
1)   Sosialisasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) difokuskan pada Pembakaran Hutan bekerja sama dengan Kapolsek Jailolo-Selatan
2)   Penanaman 200 Pohon Mangrove
d.      Pemberdayaan Masyarakat (Pendidikan NonFormal)
1)   Taman Baca Al-Qur’an
2)   Bimbingan Belajar (BIMBEL)
2.      Program Tambahan Dari Masyarakat (Pemuda) guna Mempererat hubungan silaturahmi, menyatukan presepsi masyarakat maupun mengembamgkan potensi anak-anak dibidang seni dan budaya. Diantaranya adalah :
a.    Sepak Bola Gawang Besar KUBERMAS CUP antar RT ditingkat Anak-Anak/Umum
b.    Acara Malam Pentas Seni & Budaya


BAB V
PROGRAM KERJA DAN REALISASINYA


Program
Jenis Kegiatan
Tujuan
Keluaran (Output)
Waktu Pelaksanaan
Sumber Dana
Penanggung Jawab





Penataan Lingkungan       dan Pertamanan
v Pembuatan Papan nama Jalan, Pembatas RT dan Ketua RT.


v Pembuatan Papan Nama Masjid dan Musollah
v Untuk memudahkan warga dalam mengetahui alamat jalan, Pembatas RT dan nama-nama Ketua RT

v Memudahkan warga dalam mengetahui Nama-nama Masjid maupun Musollah
v Ibu, bapak bahkan tamu luar sudah tidak lagi bingung dengan alamat jalan, pembatas lingkungan bahkan ketua RT yang akan dituju.
v Masyarakat secara umum mengetahui nama-nama Masjid dan Musollah

v Selama 1 minggu 3 hari /Tgl 03 Agustus mulai berjalan




v Selama 2 hari/ mulai Tgl 10-11 September 2016 selasai
v Sumbansi PemerintahDesa Dan Staf Pemerintah Kecamatan





v Penjualan Krepek di tiap Instansi (Sekolah,SD, SMP, SMA dan Kantor Camat,)
v Sahlan Amran dan Romadhan Malawat (1orang pemuda dan 1 orang Peserta Kubermas)

v  Fahrisal Salim, Bapak Bat dan Rifaldi ( 1 orang Peserta Kubermas dan 2 orang
v pemuda,)
5.1 Tabel Matriks Program Lingkungan Dan Pertamanan
5.1. Realisasi Program Penataan Lingkungan Dan Pertamanan
            Dalam program kerja wajib yang kami lakukan di desa sidangoli dehe yaitu lingkungan dan pertamanan sala satunya adalah pembuatan papan nama ketua-ketua RT,Batas RT,Papan nama Jalan dan di lakukan selama satu minggu,didalam proses pembuatan papan nama tersebut adaput antusia dari masyarakat setempat baik pemuda dan perangkat desa sidangoli dehe turut membantu baik berupa fisik maupun non fisik olehnya itu dengan terealisasinya papan nama yang kami buat tersebut agar dapat mempermudah masyarakat mengetahui baik itu ketua tiap-tiap RT dan batas tiap RT beserta nama jalan yang ada di desa sidangoli dehe dan ini juga merupakan salah satu kegiatan yang penting dikarenakan situasi saat itu tidak ada papan nama yang kami lihat di desa tersebut sehingga saya bersama teman
5.1. Program Tambahan
5.1.2.  Pentas Seni Dan Budaya
Pentas seni dan budaya merupakan salah satu kegiatan tambahan dari masyarakat setempat dan dengan adanya kegiatan tersebut dapat tetap melesatrikan budaya budaya daerah Maluku utara yang kini mulai hilang. Dari tanggal 20 agustus saya dan teman teman mahasiswa dan pemuda saling bergotong royong dalam melakukan persiapan-persiapan kegiatan pentas seni dan budaya dan terselesainya persiapan tersebut pada tgl 23 dan di lanjutkan acara pembukaan pada tanggal 24 agustus di malam hari yang di mulai pada pukul 09:00 WIT dan saya di percayakan oleh teman teman mahasiswa dan pemuda untuk menjadi dewan juri penilaian tarian daerah dan Alhamdulillah dengan kepercayaan teman teman kepada saya kegiatan tersebut berjalan dengan lancar hingga final pada tanggal 12 september 2016 di malam hari  dengan final tersebut maka telah berahir semua rangkaian kegiatan pentas seni dan budaya yang kami lakukan bersama dengan pemuda di desa sidangoli dehe.
Pada tanggal 15 september 2016 di malam hari kami melakukan acara perpisahan sekaligus penyerahan hadiah Pemenang lomba tarian daerah dan syukur Alhamdulillah tidak ada protes dari masyarakat sehingga acara tersebut berjalan dengan lancer hingga selesai.


BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1.  Kesimpulan
Dari berbagai penjelasan yang telah saya sebutkan di atas dapat saya simpulkan beberapa pokok-pokok penting di antaranya adalah:
1.      Kubermas atau kuliah berkarya bermasyarakat menjadi salah satu wadah yang terbaik guna membantu segala hal menyangkut dengan kehendak masyarakat
2.      Kegiatan Pentas seni merupakan salah satu kegiatan yang sangat di gemari masyarakat mengingat dengan adanya pentas seni dan budaya dapat mengembangkan budaya budaya daerah dan melatih mental anak anak dan generasi generasi penerus.  
6.2.  Saran
Diakhir laporan ini, saran saya kepada pihak kampus sebagai penyelenggara kegiatan kubermas agar di tahun-tahun berikutnya kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan demi menjaga budaya budaya Maluku utara yang kini mulai hilang.